Langsung ke konten utama

PPIC seperti pemain Sirkus

Dalam rangka membenahi gudang Perusahaan Manufaktur, sering kali kami berhubungan dengan Departemen PPIC.
Seperti yang kita ketahui, tanggung jawab utama PPIC adalah : Menentukan jadual produksi dan menghitung kebutuhan bahan baku.
Di ruangan PPIC sering saya temukan white board lebar, yang menulis rencana produksi, berapa outstanding, realisasi, dsb.

Pada saat PPIC mau turunkan Order Produksi/MO/SPK mereka periksa dulu stok bahan baku di komputer mereka, setelah OK, mereka print out Order produksi, berikan ke Departemen Produksi.
Kemudian Dept.Produksi meminta bahan baku ke gudang, begitu sampai gudang ternyata stok bahan baku tidak ada/kurang !

PPIC segera mendapat informasi, dan harus mengubah Rencana Produksi, pending Order Produksi tsb, cari prioritas berikutnya, cek stok bhn baku, print out Order produksi.
Tapi hal penyimpangan stok di gudang bahan baku bisa terjadi lagi.
PPIC sering kaget dan mencoba menggunakan BOM pengganti, atau harus mengubah prioritas produksi dadakan, inilah yang saya maksud seperti pemain sirkus, mereka sering kali harus jungkir balik.

Pada banyak perusahaan Manufaktur, realisasi produksi sering kali didrive bukan oleh prioritas tapi oleh ketersediaan bahan baku di gudang.
Dari kalimat di atas, kita dapat menyimpulkan lebih jauh : pengiriman ke customer sangat tergantung  oleh  akurasi data stok gudang.
Di banyak Perusahaan Manufaktur, jika saya berkunjung ingin berbicara dengan Manager PPIC, seringkali sulit sekali, mungkin mereka sedang jungkir balik ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur organisasi

Tahukah anda bahwa struktur organisasi gudang akan sangat mempengaruhi akurasi data stok gudang ? Satu hari saya masuk ke gudang Manufaktur Kimia besar di Bandung, sekitar 90% areal Pabrik adalah gudang. Gudang everywhere ! Di gudang saya berbincang dengan Supervisor gudangnya, beliau menyampaikan masalah akurasi di gudang-gudangnya. Di sana, struktur organisasinya sbb : Kabag gudang (Supervisor), di bawahnya ada kepala gudang kemasan, kepala gudang bahan baku bubuk, dsb. Jadi ada banyak kepala gudang, dan masing-masing mengepalai bahan tertentu. Yang dimaksud gudang di sini adalah logical warehouse. Di setiap gudang isinya bisa campur, jadi ada kemasan ada bahan baku bubuk, dsb Karena struktur organisasi demikian, orang gudang bisa masuk bebas berseliweran ke hampir semua gudang. Kemudian saya sampaikan : "Problem akurasi di gudang-gudang Bapak, karena struktur organisasinya tidak tepat". Setelah saya katakan itu, beliau kaget, beliau bilang : "Pantesan...

Apakah Stokopname sampling dapat dilakukan?

Satu hari saya masuk ke Perusahaan Manufaktur, katakan Perusahaan A.  Di  Departemen Logistik saya melihat Deskripsi kerja seorang stafnya. Pada Deskripsi kerjanya saya lihat salah satu tugas rutinnya adalah Stokpname sampling 10 kode barang per hari di gudangnya. Sekilas stokopname sampling 10 kode barang per hari tampak mudah. Bagaimana menurut Anda?    Kemudian saya tanya ke Staf Logistik tersebut apakah stokopname sampling ini berjalan, sudah tidak jalan katanya. Mengapa? Saya akan jelaskan jawabnya.   Penyimpanan satu kode barang di gudang Perusahaan A ternyata tersebar di beberapa lokasi dalam satu gudang. Jadi misalnya 10 kode barang yang akan distokopname sampling adalah kode barang : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J. Saat Staf Logistik masuk ke gudang untuk melakukan stokopname sampling kode barang pertama yang akan distokopname adalah kode barang A, Staf Logistik akan pergi ke lokasi kode barang A biasa disimpan, katakan stoknya ada 10 pcs, maka akan dicat...

Berani tanda tangan ?

Satu hari, saya ikut meeting Manager dan Direksi di suatu Perusahaan besar. Saat meeting, Manager GA HRD, berkata seperti ini : "Tiap bulan, Tim Logistik dan Akuntansi melakukan stokopname. Beranikah menanda tangani Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa data stokopname bulan ini itu akurat? " Yang pertama ditanya adalah Manager Akuntansi, Beliau keberatan untuk tanda tangan, dan berkata "Tiap bulan stokopname Tim Saya hanya mendampingi Tim Gudang melakukan stokopname." Kemudian Manager Logistik diberi pertanyaan yang sama, ternyata Beliau juga keberatan untuk tanda tangan, Beliau berkata "Tiap bulan stokopname itu kan atas permintaan Akuntansi, hajatnya Akuntansi" 2 Departemen melakukan kegiatan bersama, Stokopname, ke-2nya menanda tangani Laporan Hasil Stokopname, tapi tidak ada yang berani menanda tangani Surat Pernyataan, Pertanyaan berikutnya : Sebenarnya siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran data hasil stokopname ? Jika kebenaran ...