Langsung ke konten utama

After Covid-19 : Efisiensi di gudang dan produksi






Apa yang dapat diefisiensikan di gudang ?

  • Zero admin : Berapa banyak Rp yang dapat disave?
  • Mengurangi isi gudang yang berlebih.
  • Mengapa isi gudang bisa berlebih ? 
  • Karena 1 barang tersebar di banyak lokasi dan personil gudang dan procurement tidak mengetahui ini.
  • Bagaimana kita tahu bahwa barang itu tersebar ?
  • Barang deadstock dan slow moving. 
  • Bagaimana mengetahui hal ini ? Berdasarkan umur barang 'nginap' di gudang.
  • Lakukan 'cuci gudang'.
  • Bagaimana kita tahu umur barang ?
  • Kecepatan tiap personil gudang.
  • Bagaimana mengetahui hal ini?
  • Monitoring waktu yang dibutuhkan untuk suatu proses, misal : picking, putaway, dsb.
  • Jam efektif kerja tiap personil dapat dipantau. Misal : si A hari ini bekerja 5 jam, si B 4 jam, dsb.
  • $$ Jumlah pengiriman dapat bertambah dengan jumlah personil yang sama.
  • Bagaimana kita bisa monitoring hal ini?

Apa yang dapat diefisiensikan di produksi ?

  • Zero Admin : Berapa banyak Rp yang dapat disave?
  • Monitoring pengambilan bahan baku berlebih.
  • Monitoring kecepatan kerja tiap operator produksi.

Apa yang dapat diefisiensikan di Departemen Maintenance ?

  • Automatic Preventive Planning.
  • Monitoring penggunaan spare parts.
  • Monitoring waktu tiap personil Maintenance.
  • Monitoring spare parts, termasuk spare parts bekas dan rusak.
Software kami dapat diintegrasikan dengan ERP/Software yang sudah dimiliki saat Perusahaan saat ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur organisasi

Tahukah anda bahwa struktur organisasi gudang akan sangat mempengaruhi akurasi data stok gudang ? Satu hari saya masuk ke gudang Manufaktur Kimia besar di Bandung, sekitar 90% areal Pabrik adalah gudang. Gudang everywhere ! Di gudang saya berbincang dengan Supervisor gudangnya, beliau menyampaikan masalah akurasi di gudang-gudangnya. Di sana, struktur organisasinya sbb : Kabag gudang (Supervisor), di bawahnya ada kepala gudang kemasan, kepala gudang bahan baku bubuk, dsb. Jadi ada banyak kepala gudang, dan masing-masing mengepalai bahan tertentu. Yang dimaksud gudang di sini adalah logical warehouse. Di setiap gudang isinya bisa campur, jadi ada kemasan ada bahan baku bubuk, dsb Karena struktur organisasi demikian, orang gudang bisa masuk bebas berseliweran ke hampir semua gudang. Kemudian saya sampaikan : "Problem akurasi di gudang-gudang Bapak, karena struktur organisasinya tidak tepat". Setelah saya katakan itu, beliau kaget, beliau bilang : "Pantesan...

Apakah Stokopname sampling dapat dilakukan?

Satu hari saya masuk ke Perusahaan Manufaktur, katakan Perusahaan A.  Di  Departemen Logistik saya melihat Deskripsi kerja seorang stafnya. Pada Deskripsi kerjanya saya lihat salah satu tugas rutinnya adalah Stokpname sampling 10 kode barang per hari di gudangnya. Sekilas stokopname sampling 10 kode barang per hari tampak mudah. Bagaimana menurut Anda?    Kemudian saya tanya ke Staf Logistik tersebut apakah stokopname sampling ini berjalan, sudah tidak jalan katanya. Mengapa? Saya akan jelaskan jawabnya.   Penyimpanan satu kode barang di gudang Perusahaan A ternyata tersebar di beberapa lokasi dalam satu gudang. Jadi misalnya 10 kode barang yang akan distokopname sampling adalah kode barang : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J. Saat Staf Logistik masuk ke gudang untuk melakukan stokopname sampling kode barang pertama yang akan distokopname adalah kode barang A, Staf Logistik akan pergi ke lokasi kode barang A biasa disimpan, katakan stoknya ada 10 pcs, maka akan dicat...

Berani tanda tangan ?

Satu hari, saya ikut meeting Manager dan Direksi di suatu Perusahaan besar. Saat meeting, Manager GA HRD, berkata seperti ini : "Tiap bulan, Tim Logistik dan Akuntansi melakukan stokopname. Beranikah menanda tangani Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa data stokopname bulan ini itu akurat? " Yang pertama ditanya adalah Manager Akuntansi, Beliau keberatan untuk tanda tangan, dan berkata "Tiap bulan stokopname Tim Saya hanya mendampingi Tim Gudang melakukan stokopname." Kemudian Manager Logistik diberi pertanyaan yang sama, ternyata Beliau juga keberatan untuk tanda tangan, Beliau berkata "Tiap bulan stokopname itu kan atas permintaan Akuntansi, hajatnya Akuntansi" 2 Departemen melakukan kegiatan bersama, Stokopname, ke-2nya menanda tangani Laporan Hasil Stokopname, tapi tidak ada yang berani menanda tangani Surat Pernyataan, Pertanyaan berikutnya : Sebenarnya siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran data hasil stokopname ? Jika kebenaran ...